Senin, 21 September 2015

Alasan Remaja Indonesia Suka K-POP dan Harapan Untuk Musik Indonesia

Alasan Remaja Indonesia Suka K-POP dan Harapan Untuk Musik Indonesia

Di masa ini, nggak jarang kita menemukan remaja yang lebih suka dengan musik barat ataupun K-POP dari pada musik dari dalam negri, apalagi remaja putri. Kalau sudah disebutkan satu band asal Korea Selatan, pasti aura fangirl langsung muncul begitu saja. Atau fans-fans lagu-lagu barat, yang lidahnya lebih terbiasa menyanyikan lagu pop dan western, dari pada lagu-lagu Indonesia.

Pendapat dari sebagian besar orang Indonesia terhadap remaja-remaja yang lebih suka dengan musik-musik negara lain kebanyakan negatif. Ada yang berpendapat, kalau mereka tidak menghargai budaya sendiri, meninggalkan budaya sendiri, benci dengan budaya sendiri, tidak bisa membatasi diri sendiri dan lain sebagainya. Ada juga yang berpendapat bahwa itu adalah kesalahan orang tua saat mendidik anaknya, karena tidak bisa menumbuhkan kecintaan terhadap negara. Mari kita bicarakan lebih lanjut tentang hal ini.

Mungkin sudah sering jika pembaca sekalian membaca suatu artikel yang isinya pandangan mengenai remaja-remaja penggemar K-POP dan Western Music, namun dalam pandangan orang non pecinta K-POP dan Western Music. Dengan begitu, pembaca sekalian boleh membandingkan pendapat saya dengan pendapat-pendapat lainnya. Mungkin sama, atau mungkin berbeda.

Saya adalah seorang penggemar K-POP yang cukup lama, yakni sejak saya kelas 8 SMP. Awalnya saya juga tidak begitu suka ketika pertama kali mendengar lagu K-POP, karena saya tak mengerti bahasanya. Tapi setelah membaca beberapa artikel mengenai penyanyi dan informasi-informasi lain tentang K-POP, saya mulai merasa senang dengan lagu berbahasa asing tersebut. Mau tahu apa yang membuat saya suka dengan K-POP? Inilah alasan saya pribadi.

Salah satu faktor yang membuat saya terkesan dengan entertainment K-POP adalah keprofesionalan perusahaan/industri entertainment Korea Selatan dalam menseleksi dan menghasilkan penyanyi profesional. Dalam dunia entertainment di Korea, ada masa di mana seorang calon penyanyi yang sudah melewati masa audisi, harus ditraining atau dilatih selama beberapa waktu. Ada yang dalam jangka bulan, bahkan tahun. Mereka dilatih untuk mengembangkan skill mereka dan juga menjadi penyanyi yang profesional. Ada juga yag dilatih dalam bidang entertainment lainnya seperti akting, rapp atau MC. Dengan begitu, penyanyi yang didebutkan memiliki kualitas yang baik.

Alasan kedua adalah totalitas industri entertainment di negeri itu dalam menghasilkan atau mendapatkan musik yang enak untuk didengar, bagaimana mereka membuat konsep album, atau music video yang bagus dan berkualitas. Pemaduan suara dalam satu grup band juga sangat diperhatikan, agar perpaduannya menjadi bervariasi, tapi tidak datar-datar saja atau tidak berantakan. Dan dalam boyband/girlband yang juga mengandalkan dance, mereka bisa mencari koreografer yang profesional untuk koreografi dance grup-grup tersebut, sehingga banyak orang merasa terkesan dan kagum dengan keselarasan musik dan dance yang dibawakan. Jika dari suara penyanyi bagus, musik/lagu yang dibawakan bagus, koreografi dance bagus dan music video bagus, pastilah jumlah viewers dan penyuka grup tersebut bertambah. Apalagi, dengan lirik lagunya yang memiliki arti yang tidak lebay.

Alasan berikutnya adalah totalitas para penyanyi, boyband atau girlband ketika mereka memberikan performance dalam suatu acara. Totalitas yang saya bicarakan mungkin berbeda dari yang orang lain pikirkan, bahkan mungkin berbeda dengan sesama fans K-POP. Banyak orang berfikir bahwa semua orang yang lipsync tidak bisa bernyanyi atau memiliki kualitas suara yang jelek, tapi hal itu berbeda dengan pendapat pribadi saya.

Biasanya, penyanyi solo tidak akan melakukan lipsync, kecuali kendala (yang biasanya) kesehatan. Tapi ada juga saat, ketika kita melihat lebih detail pada boyband atau girlband yang melakukan lipsync, biasanya mereka lebih menunjukkan ke performance dance mereka. Overall, mereka bisa membuat performance yang totalitas dalam satu hal yang difokuskan.

Alasan ke-empat, jarang sekali artis/boyband/girlband/penyanyi solo yang terlalu terbuka dengan kehidupan pribadinya kepada media. Kebanyakan dari mereka malah tidak suka membagi kehidupan yang menurut mereka sangat pribadi, seperti percintaan (membuka pada media hal-hal yang terjadi dalam kehidupan cinta pribadinya secara berlebihan), hal kecil yang dibesar-besarkan, atau yang lainnya. Hal itu membuat saya beranggapan bahwa mereka bisa memilah apa yang seharusnya diketahui oleh fans/orang lain dan apa yang hanya menjadi kehidupan prbadinya, sehingga menjadi lebih profesional dalam melakukan pekerjaanya.

Hal-hal itu adalah beberapa bagian kenapa saya menyukai K-POP, dan jika menginginkan fakta yang lebih, pembaca sekalian bisa browsing tentang K-POP di internet. Sekarang, mari kita bandingkan alasan saya menyukai K-POP dan pendapat orang lain yang bukan pecinta K-POP. Mayoritasnya mereka beranggapan bahwa ‘kami’ suka boyband dan girlband hanya karena ketampanan dan kecantikan, bukan talenta. Ketampanan dan kecantikan bias jadi poi plus juga lhoh. :D

Mari kita lihat bagaimana musik Indonesia yang sedang popular akhir-akhir ini. Jujur saja, saya suka jenis lagu dan karakter suara yang dimiliki oleh penyanyi-penyanyi Indonesia. Variasi jenis musiknya juga menjadi lebih menarik untuk didengar, lagu pop, dangdut, keroncong, campur sari, klenengan, dan lainnya. Hanya saja, karena kuragya perhatian lebih yang diberikan dalam musik Indoesia membuat kecintaan saya dan remaja-remaja yag berfikiran sama seperti saya menjadi agak berkurang. Berikut adalah opini saya mengenai dunia music Indonesia.

Ketika kita mendengar suatu lagu, pasti yang pertama kali diperhatikan adalah keenakan lagu untuk didengar, lalu lirikya dan penyanyinya, kemudian performancenya. Laguya memang enak untuk didengar, suara peyayinya mungkin juga bagus, tapi kenapa lirik dan performance tidak seperti yang diinginkan?

Saya mengambil contoh musik dangdut. Entah kenapa, saya pribadi kurang suka dengan lagu dangdut, bukan musiknya. Kenapa? Karena setelah mendengar lagu dangdut, yang ada di bayangan saya adalah orang menari denga erotis, penikmat musiknya yang tak terarah, dan lirikya yang tak jarang mengandung kata-kata negative. Sayang kan kalau music yag bagus, budaya yang sebenarya bagus, bisa berubah menjadi hal negative? Saya yakin bukan hanya saya yang berfikir seperti ini.

Tidak hanya itu saja, selain memperlihatkan suatu kenegatifan darisuatu sudut, lagu-lagu yang berlirik negative juga mempengaruhi cara berfikir atau cara bicara anak dan remaja. Ada yang bicaranya vulgar, pesimis, selalu bicara hal-hal sedih dan galau, bahkan anak kecil yang seharusnya diajari sesuatu yang positif meniru kenegatifan yang dilihatnya di televisi. Nggak jarang saya lihat anak kecil bicara kasar, atau menyanyi lagu-lagu yang berlirik dewasa, dan sebagainya. Bayangkan saja, Anda melihat anak TK menyanyikan lagu tentang orag selingkuh, hatinya hancur, atau yag lainya. Benar-benar nggak pantas menurut saya.

Ada kata-kata yag sangat sering kita dengar, dan pasti bayak orang yang tahu, yakni, “setiap ucapan adalah do’a”. Jika seseorag menyanyikan lagu berlirik negative seperti “hatiku hancur” atau lainnya, bukankah sama saja seseorang itu berdo’a agar “hati(seseorangn itu) hancur”. Naudzubillahimindzalik…

Kalau boleh memberi keluhan, jujur saya jenuh dengan lagu-lagu seperti itu. Saya prihatin dengan adik-adik saya, jika di masa depan, mereka hanya menemukan lagu-lagu seperti itu. Bukan suudzon, tapi itu fakta yang saya lihat di Indonesia. Bahkan saya lebih suka ketika sepupu saya suka mendengar lagu luar, dari pada medengar lagu berlirik negative. Ada kewibawaan dalam lagu luar itu, memiliki karakter yang baik, dan setidaknya pendegarnya bisa belajar bahasa asing juga.

Pembaca sekalian, dengan tulisan, secara tak langsung saya juga menyampaikan harapan saya pada musik Indonesia dan musisi Indonesia, untuk mengembalikan citra lagu Indonesia, baik dangdut, pop, keroncong, campur sari, atau bahkan klenengan, agar saya bisa dengan bangga mencitai lagu-lagu Indonesia dengan sepenuh hati. Agar pemikiran dan pandangan saya terhadap music di Indonesia menjadi lebih baik dari sekarang.

Kembalikan citra budaya Indoesia, para generasi bangsa!

Salam damai anak bangsa!

by : http://www.kompasiana.com/annisaaa96/alasan-remaja-indonesia-suka-k-pop-dan-harapan-untuk-musik-indonesia_54f90faea33311a13d8b4b1e




Tidak ada komentar:

Posting Komentar